Jumat, 16 Desember 2022

RUBRIK GEOSCIENSE

 Bencana Hidrometeorologi 

Bencana hidrometeorologis memiliki dua kata, bencana dan hidrometeorologis. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, sesuatu fenomena yang disebut bencana adalah jika peristiwa tersebut mengancam dan mengganggu kehidupan, penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. hidrometeorologis merupakan segala fenomena yang melibatkan parameter cuaca dan iklim : hujan, suhu udara, angin, dan parameter lainnya. Sebenaranya fenomena hidrometeorologis merupakan peristiwa yang terjadi secara alamiah sehari-hari. Meskipun demikian, peristiwa hidrometeorologis yang ekstrim memiliki daya rusak.

Gambar 1 Angin Siklon Tropis (https://www.greeners.co)

Bencana hidrometeorologi ini juga berkaitan dengan angin siklon. Lalu apa itu angin siklon? Angin siklon adalah salah satu jenis angin yang masuk masuk ke dalam daerah pusat dengan tekanan yang rendah atau daerah depresi yang dikelilingi oleh wilayah-wilayah pusat tekanan yang lebih tinggi kemudian bergerak berputar mengelilingi garis isobar. Wilayah Indonesia sendiri menjadi salah satu daerah lintasan siklon tropis. Siklon tropis mempunyai ukuran besar dengan angin kencang serta gumpalan awan yang akan memberikan dampak pada daerah yang dilaluinya cukup besar seperti menjadi sumber terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, hingga gelombang badai apabila siklon ini berupa angin kencang dan hujan deras dengan waktu yang lama. Dampak lainnya bila terjadi di laut, siklon tropis akan menimbulkan gelombang yang tinggi, kemudian hujan deras dengan angin kencang yang mengganggu pelayaran.

Tidak hanya siklon tropis saja, tapi La Nina juga menjadi salah satu potensi yang menyebabkan bencana hidrometeorologi khususnya di Indonesia. La Nina sendiri merupakan fenomena yang menyebabkan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Di mana pendinginan tersebut menyebabkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah menjadi berkurang, namun meningkatkan pertumbuhan awan hujan diperairan Indonesia sehingga Indonesia mengalami curah hujan yang tinggi pada penghujung tahun 2022 ini. 

 

Sumber :

https://pusatkrisis.kemkes.go.id/mengenal-angin-siklon-di-indonesia

http://tcwc.bmkg.go.id/siklon/learn/01/id

https://www.harianhaluan.com/news/pr-106034337/mengenal-la-nina-yang-berpotensi-sebabkan-bencana-hidrometeorologi-masyarakat-harus-waspada?page=2

 

 

Selasa, 01 November 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

 Mengenal Penyebab Gempa di Tapanuli Utara 

            Taukah kamu kejadian yang baru terjadi di Tapanuli Utara? Ya tepat pada hari sabtu tanggal 1 oktober 2022 dini hari telah terjadi gempa bumi berkekuatan M 6,0 yang menguncang kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada pukul 02.28 WIB. Hasil monitoring BMKG hingga pukul 04.05 WIB pun menunjukkan adanya 24 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitude terbesar M 5,1 dan magnitude terkecil M 2,5. Gempa bumi ini terjadi di daratan sehingga menyebabkan banyak bangunan yang mengalami kerusakan dan kepanikan masyarakat sekitar.

                                     

            Lalu apasih sebenarnya penyebab dari gempa bumi di tapanuli utara ini? Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman gempa yakni 10 km dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatra pada Segmen Renun dengan mekanisme pergeseran sesar mendatar menganan (dextral strike-slip) berarah barat laut  – tenggara dengan kedudukan N 143 E, dip 76 dan slip 166. Diperkuat dengan penjelasan morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan lembah. Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial sungai. Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

            Nah lalu apasih sesar Sumatra itu dan mengapa daerah tersebut rawan akan gempa bumi? Sesar Sumatra atau dikenal dengan sesar semangko adalah patahan yang memotong Pulau Sumatera mulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung yang menghasilkan pegunungan barisan. Sesar ini merupakan tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng IndoAustralia dan memiliki panjang 1.900 km. Patahan Sumatera ini terbagi atas 20 segmen dengan panjang masing-masing segmen 60 sampai 200 kilometer. Segmen ini disebut juga dengan sesar minor. Sesar Sumatera ini merupakan sesar yang sangat aktif ditandai dengan mekanisme pergerakan yang relative mendatar menganan dengan kecepatan relative 6 sampai 7 cm per tahun.

 

Sumber :

https://vsi.esdm.go.id/index.php/gempabumi-a-tsunami/kejadian-gempabumi-a-tsunami/4007-analisis-geologi-kejadian-gempa-bumi-merusak-di-kabupaten-tapanuli-utara-provinsi-sumatera-utara-tanggal-1-oktober-2022

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/25/203100823/mengenal-lokasi-karakteristik-dan-jenis-sesar-semangko

https://www.liputan6.com/news/read/5085022/bmkg-gempa-tapanuli-utara-akibat-aktivitas-sesar-besar-sumatra-segmen-renun

 

 

Kamis, 15 September 2022

RUBRIK GEOSICENCE

Kompas Geologi

Dalam mendapatkan data lapangan geologi, seorang geologist haruslah mampu menguasai alat-alat yang digunakan pada saat di lapangan. Salah satu alat yang digunakan yakni kompas geologi.

Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah mata angin berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Pada umumnya kompas terdiri dari dua jenis kompas, yaitu kompas bidik (misalnya kompas prisma) dan kompas orienteering (misalnya kompas silva). Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris. Kompas silva kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta. Kompas yang baik pada ujungnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam keadaan gelap

Tidak seperti kompas pada umumnya, kompas geologi memiliki beberapa fungsi khusus yaitu selain mengukur arah mata angin, kompas geologi juga dapat digunakan untuk mengukur kedudukan suatu bidang atau garis. Keunikan kompas geologi berada pada penunjukkan arah mata angin E dan W yang terbalik dengan posisi mata angin sebenarnya. Hal ini dikarenakan  saat penggunaan kompas geologi lebih sering menggunakan kaca pemantul (mirror) pada saat pengamatan suatu obyek.

Adapun bagian-bagian dari kompas geologi yakni :

1.              Jarum magnet

Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi, yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) sampai 360o, tertulis berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90o pada arah timur (E) dan barat (W)

2.              Lingkaran pembagian derajat (graduated circle)

Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi, yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) sampai 360o, tertulis berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90o pada arah timur (E) dan barat (W).

3.               Klinometer

Yaitu bagian kompas untuk mengukur besarnya kecondongan atau kemiringan suatu bidang atau lereng. Letaknya di bagian dasar kompas dan dilengkapi dengan gelembung pengatur horizontal dan pembagian skala.

4.              Mata lembu (Bull’s eye) adalah untuk mengukur kemenerusan/ jurus/ strike lereng.

5.              Pengatur arah

 

Sumber :

http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2011/11/kompas-geologi-dan-cara-penggunaannya.html

http://www.adikjenius.xyz/2021/04/kompas-geologi-dan-bagian-bagian-kompas.html#:~:text=Arah%20kompas%20hanya%20dua%20arah,dan%20arah%20selatan%20(S).

https://id.wikipedia.org/wiki/Kompas

 


Selasa, 30 Agustus 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

 Zona Melange

Pernahkah kamu mendengar istilah melange? Nah kata melange berasal dari bahasa Perancis yang artinya campur aduk. Secara istilah geologi, melange didefinisikan sebagai batuan yang terbentuk dengan cara tercampur seluruhnya akibat adanya aktivitas pergerakan dua kerak bumi.

Zona Melange adalah zona percampur-adukan batuan yang beraneka ragam genesis dan lingkungan pembentukanya melalui mekanisme tektonik maupun sedimentasi. Pada zona ini dapat ditemukan batuan beku, sedimen dan metamorf yang tercampuraduk pada satu wilayah. Seringkali, percampur adukan batuan tersebut mempersulit penentuan usia batuan. Keberadaan fosil, misalnya Radiolaria, akan mempermudah untuk penentuan usia batuan pada zona melange.

Melange biasanya berasosiasi dengan zona penunjaman (zona subduksi). Pada zona subduksi ini kerak samudra yang menunjam di bawah kerak benua akan menghasilkan gesekan antar kedua kerak dan membuat blok-blok batuan yang ada disekitarnya runtuh, tercampur aduk, dan ter-deposisi di sepanjang zona subduksi tersebut. Blok-blok batuan tersebut berisi batuan beku, batuan sedimen dan metamorf. Akibat makin dalamnya (tebal) campuran batuan tersebut, suhu dan tekanan akan meningkat, sehingga menghasilkan batuan yang disebut melange. Melange merupakan kelompok batuan Pra Tersier dari berbagai jenis dan umur dari komponen batuannya yang berbeda-beda (berkisar antara 120 – 65 jt tahun). Bahan pembentuk melange dapat berwujud batuan basal yang ada di dasar laut dan batuan sedimen.

Terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang ditemukan zona melange didalamnya.  Beberapa wilayah tersebut terdiri atas busur sunda yang material endapanya berasal dari kedua lempeng dan berusia tersier berada di dekat zona subduksi, Pulau Nias di Kepulauan Mentawai yang menjadi bagian busur depan juga tersusun oleh sedimen berumur tersier, Karangsambung, Bayat, Ciletuh dan Bantimantala. Keberadaan zona melange di wilayah tersebut memberikan bukti nyata geodinamika yang terjadi pada masa lalu. Perubahan lokasi zona subduksi yang menjadi tempat pembentukan zona melange menyebabkan zona melange terangkat ke dataran dan menjadi bentang lahan yang dapat disaksikan sekarang.

 

Sumber :

Munasri. (2014-Juni). Radiolaria Penurut Batuan Bancuh. Geomagz.

https://www.geologinesia.com/2016/03/pengertian-persamaan-dan-perbedaan-melange-dengan-olistostrome.html

https://kec-karangsambung.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/4/sejarah-karangsambung#:~:text=Kata%20melange%20berasal%20dari%20bahasa,aktivitas%20pergerakan%20dua%20kerak%20bumi.

 

Selasa, 16 Agustus 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

                                            Mineral Pembentuk Batuan

Taukah kamu berapa jumlah mineral yang telah diindentifikasi oleh para ilmuan? Para ilmuan telah mengidentifikasi lebih dari 4.000 mineral yang berbeda. Sekelompok kecil mineral membentuk hampir 90% dari batuan penyusun kerak bumi. Mineral-mineral tersebut disebut sebagai mineral pembentuk batuan atau rock forming minerals.

Kelimpahan dan keragaman mineral tergantung pada kelimpahan unsur-unsur penyusunnya di kerak bumi. Delapan elemen membentuk 98% kerak bumi: oksigen, silikon, aluminium, besi, magnesium, kalsium, natrium, dan kalium. Komposisi mineral yang dibentuk oleh proses beku secara langsung dikendalikan oleh kimia tubuh induknya. Misalnya, magma yang kaya zat besi dan magnesium akan membentuk mineral seperti olivin dan piroksen (seperti yang ditemukan di basal). Magma yang lebih kaya akan silikon akan membentuk lebih banyak mineral kaya silika seperti feldspar dan kuarsa (seperti yang ditemukan pada granit). Tidak mungkin bahwa mineral akan ditemukan dalam batuan dengan kimia curah yang berbeda tidak seperti miliknya; sehingga tidak mungkin andalusit (Al2SiO5) akan ditemukan dalam batuan yang miskin aluminium seperti kuarsit

Untuk dianggap sebagai mineral pembentuk batuan biasa, suatu mineral harus: 

·           menjadi salah satu mineral yang paling melimpah di kerak bumi; 

·           merupakan salah satu mineral asli yang ada pada saat pembentukan batuan kerak; dan, 

·           menjadi mineral penting dalam menentukan klasifikasi suatu batuan.

Mineral yang mudah memenuhi kriteria ini meliputi: plagioklas feldspar, alkali feldspars, kuarsa, piroksen, amfibol, mika, clay, olivin, kalsit, dan dolomit.

Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat, yaitu:

1.        Mineral Silikat

Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan.

 

2.        Mineral oksida

Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

 

3.        Mineral sulfida

Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti “pirit” (FeS3), “chalcocite” (Cu2S), “galena” (PbS), dan “sphalerit” (ZnS).

 

4.        Mineral karbonat dan sulfat

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2−, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

 

Sumber :

https://geology.com/minerals/rock-forming-minerals/

https://geologyglasgow.org.uk/local-rocks/rock-forming-minerals/

http://tambangunp.blogspot.com/2013/02/sifat-kimiawi-mineral.html

 

Senin, 01 Agustus 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

 The Eye of the Sahara

            Apa yang dapat kamu perhatikan dari gambar diatas? Pasti kamu melihat pemandangan berupa pusaran seperti mata bukan? Nah benar, perkenalkan fenomena geologis satu ini yaitu Blue Eye of the Sahara. Fenomena ini juga dikenal sebagai Richat Structure atau Guelb er Richat, yang merupakan formasi geologis di Gurun Sahara yang menyerupai bullseye yang sangat besar. Formasi ini membentang di wilayah gurun seluas 40 kilometer di negara Mauritania. 

            Fenomena ini diketahui pertama kali saat NASA melakukan operasi Gemini IV, sebuah proyek penyisiran luar angkasa pada tahun 1965. Ahli geologi awalnya percaya bahwa Mata Sahara adalah kawah tumbukan, yang tercipta ketika sebuah benda dari luar angkasa menabrak permukaan. Namun ada beberapa teori lain yang menyatakan asal usul Blue Eye of the Sahara ini. Salah satu nya yaitu teori bahwa Jutaan tahun yang lalu aktivitas vulkanik dari jauh di bawah permukaan bumi mengangkat seluruh lanskap di sekitar Mata. Daerah-daerah ini bukanlah gurun pasir, seperti sekarang ini. Sebaliknya, mereka mungkin jauh lebih beriklim sedang, dengan air yang mengalir berlimpah. Batuan pasir berlapis diendapkan oleh angin bertiup dan di dasar danau dan sungai selama beriklim sedang. Aliran vulkanik bawah permukaan akhirnya mendorong lapisan batupasir dan batuan lainnya di atasnya. Setelah vulkanisme mereda, erosi angin dan air mulai menggerogoti lapisan kubah batu. Wilayah itu mulai menetap dan runtuh dengan sendirinya, menciptakan fitur "mata" yang kira-kira melingkar.

Nah Saat ini, ahli geologi dapat menemukan beberapa jenis batuan beku di area Blue Eye of the Sahara ini, termasuk kimberlite, carbonatites, basal hitam, dan riolit. Dari beberapa jenis batuan purba yang ada disekitar fenomena ini juga ahli geologi menyimpulkan bahwa pembentukan Blue Eye of the Sahara ini terjadi pada saat superbenua Pangea mulai terpisah.

Pada awal ditemukannya fenomena ini terdapat kubah pada bagian tengah. Kubah ini terbentuk ketika era Pleistosen hingga pertengahan Holosen yakni sekitar 15000 hingga 8000 tahun lalu. Yang mana lipatan pada lapisan ini membentuk kedalaman antara 3-4 meter. Bagian tengah Mata Sahara merupakan lapisan tertua dikarenakan magma telah naik lebih dahulu kemudian mengeras. Sedangkan, semakin ke tepi, lapisan tersebut semakin berumur muda. Namun saat ini kubah tersebut sudah hilang dikarenakan adanya pengikisan dari air dan angin yang disebut sebagai proses alterasi hidrotermal yang menyebabkan lapisan batuan menjadi rata.

Sumber :

https://geologyscience.com/gallery/eye-of-the-sahara-or-richat-structure/

https://www.guideku.com/travel/2019/04/27/080000/manusia-bisa-tewas-di-sini-menyibak-misteri-the-eye-of-sahara-di-afrika

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/19/100200123/apa-itu-mata-sahara-fenomena-pusaran-raksasa-di-barat-laut-afrika-?page=all

 

 

 

 

 

 

Rabu, 27 Juli 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

Proses Pembentukan Fosil

Dalam mempelajari perubahan pada muka bumi maka dapat kita analisa melalui temuan fosil yang berhasil didapatkan. Fosil atau dalam bahasa latin yakni fossilis yang berarti menggali merupakan sisa-sisa, jejak, ataupun bekas tumbuhan, hewan, dan organisme yang telah membatu karena telah melalui berbagai proses kimiawi dan fisika di dalam bumi. Fosil biasanya ditemukan di dalam batuan sedimen. Ilmu yang mempelajari tentang fosil disebut sebagai palaentologi.

Nah jadi bagaimana sih fosil itu terbentuk? Secara singkatnya fosil berasal dari makhluk hidup yang telah mati kemudian terkubur yang kemudian mengalami fosilisasi. Fosilisasi sendiri merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan/tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian atau jejaknya saja. kemudian lapisan ini kemudian membatu. Berjalannya waktu dikarenakan adanya proses gaya geologi yaitu pergerakan benua maka lapisan sedimen tersebut pun terangkat kepermukaan.



Fosil secara umum dapat dikategorikan menjadi dua jenis yakni fosil yang berasal dari organisme makhluk hidup dan fosil yang berasal dari sisa aktifitas makhluk hidup itu sendiri.

Nah untuk itu terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:

  • Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
  •  Mengalami pengawetan
  • Terbebas dari bakteri pembusuk
  • Terjadi secara alamiah
  • Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
  • Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

 Ada beberapa proses-proses yang mempengaruhi terbentuknya sebuah fosil yaitu :

  1. Histometabasis, yaitu penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain (contoh : silika) dimana fosil tersebut diendapkan
  2. Permineralisasi , yakni Histometabasis pada binatang
  3. Rekristalisasi, merupakan berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi, sehingga molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin
  4. Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi, yakni istilah penggantian seluruh bagian fosil dengan mineral lain
  5.  Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
  6. Mold/Depression, yaitu fosil berongga dan terisi mineral lempung
  7. Trail & Track, yang mana trail berarti cetakan/jejak-jejak kehidupan binatang purba yang menimbulkan kenampakan yang lebih halus dan track sendiri hampir sama dengan trail, namun ukurannya lebih besar

Sumber :

http://geoenviron.blogspot.com/2012/03/proses-pemfosilan-atau-fosilisasi.html

https://www.youtube.com/watch?v=hTrYHtC6lK4

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/24/143200023/fosil--pengertian-proses-pembentukan-dan-jenis-jenisnya?page=all

 

Jumat, 01 Juli 2022

Penemuan Fosil Bayi Mammoth Paling Sempurna di Amerika Utara

 

Tahukah kamu pada zaman es terdapat hewan yang mirip seperti gajah namun lebih besar yang tepatnya hidup pada zaman pleistosen? Nah benar, hewan itu disebut dengan Mammoth berbulu yang memiliki nama latin Mammuthus primigenius. Mammoth Berbulu ini punah sekitar 12.000 tahun yang lalu.



Beberapa hari yang lalu seperti yang dilansir dari BBC (26/6) seorang penambang emas secara tidak sengaja menemukan fosil bayi mammoth saat tidak sengaja menabrak gundukan besar yang sulit disingkirkan di kawasan Klondike Kanada. Anggota suku Tr'ondek Hwech'in setempat menamai bayi mammoth ini Nun Cho Ga, yang berarti "bayi hewan besar". Tak lama setelah ditemukan, bangkai mammoth ini langsung diperiksa oleh ahli geologi.

Nun cho ga terlihat dalam posisi tangan dan kaki menyilang dan matanya tertutup rapat. Belalainya yang dulu berotot sekarang menjadi lemas dan tubuhnya remuk. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bangkai bayi mammoth ini berjenis kelamin betina dan bagian tubuhnya masih awet karena tertimbun lapisan es selama lebih dari 30.000 tahun. Proses pembekuan alami inilah yang membuat tubuh mammoth tidak rusak. Dalam pemeriksaan yang dilakukan, ahli geologi  juga menemukan potongan rumput di perut mammoth berbulu ini. Dapat disimpulkan bahwa mammoth ini meninggal tidak lama setelah ia makan rumput. Diperkirakan usia mammoth ini masih sekitar satu bulan.

Dengan sebagian besar kulit dan rambut yang utuh, penemuan ini menandai kalau bangkai bayi mammoth inilah merupakan fosil paling lengkap dan sempurna yang pernah ditemukan di Amerika Utara. Seorang ahli paleontologi setempat menggambarkannya sebagai salah satu mumi hewan zaman es paling luar biasa yang pernah ditemukan di dunia. "Dia memiliki belalai. Dia memiliki ekor. Dia memiliki telinga kecil yang mungil. Dia memiliki ujung belalai yang dapat memegang dan menggunakannya untuk mengambil rumput," kata Dr. Grant Zazula, ahli paleontologi. Zazula dan timnya juga menyakini bahwa Nun Cho Ga meninggal saat menjelajahi wilayah Yukon Bersama kuda liar, singa gua dan bison stepa raksasa.

Penemuan fosil mammoth ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya, seekor anak mammoth bernama Effie ditemukan pada 1948 di sebuah tambang emas di pedalaman Alaska. Kemudian seekor mumi bayi mammoth berusia 42 ribu tahun yang dikenal dengan nama Lyuba juga ditemukan di Siberia pada 2007. Menurut otoritas wilayah Yukon, Lyuba dan Nun cho ga kira-kira berukuran sama.

 

Sumber:

https://www.bbc.com/news/world-us-canada-61936818

https://yukon.ca/en/news/mummified-baby-woolly-mammoth-found-gold-miner-klondike

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6152162/masih-utuh-mumi-bayi-mammoth-berusia-35000-tahun-ditemukan-di-kanada

 


Rabu, 15 Juni 2022

Hydrothermal Vein

 


Dimana kamu sering mendengar istilah vena, bukankah pada biologi? Namun didalam geologi juga terdapat istilah vena yakni vena hidrotermal.

Hydrothermal vein adalah suatu massa kecil mineral dalam suatu batuan yang membentuk saluran-saluran nadi atau urat dengan bentuk khusus dan warna tertentu yang dapat dibedakan dengan mudah. Hidrotermal pada dasarnya berarti “air panas” sehingga hydrothermal vein terisi oleh kristal dari satu atau lebih mineral yang berasal dari pengendapan fluida panas (air tanah atau air laut) pada proses sirkulasi hidrothermal.

Vena terjadi ketika air panas bergerak melalui celah-celah di batuan dasar kerak. Air melarutkan unsur-unsur dari bebatuan yang dilewatinya. Berbagai mineral diendapkan di sisi retakan saat suhu menurun. Bentuk dan orientasi mineral tergantung pada suhu, tekanan, dan laju aliran. Ketika semua ruang yang tersedia di retakan telah diisi dengan endapan mineral, retakan itu disegel dan uratnya selesai.

Air yang terlibat dalam proses hidrotermal biasanya berupa air laut yang bergerak ke bawah melalui kerak samudera dekat pegunungan midoceanic atau air meteorik. Air meteorik adalah air yang berasal dari atmosfer sebagai hujan atau salju dan bergerak turun ke batuan dasar dari permukaan bumi. Air yang terperangkap dalam sedimen asli selama pengendapan dan litifikasi ( air bawaan ) juga dapat dimasukkan dalam reaksi hidrotermal tetapi bukan merupakan sumber utama fluida hidrotermal. Air magmatik yang berasal dari magma juga merupakan komponen minor. Air dipanaskan sampai suhu yang sangat tinggi karena bergerak lebih dalam ke kerak. Itu akhirnya naik lagi, sering menghilangkan unsur-unsur dari bebatuan yang dilewatinya dan membawanya dalam larutan. Saat air panas naik ke permukaan, air mulai mendingin. Penurunan suhu ini menginduksi sejumlah reaksi kimia, dan mineral hidrotermal diendapkan.

Banyak urat terjadi di dekat tubuh batuan beku intrusif karena batuan beku berfungsi sebagai sumber panas yang menciptakan aliran yang didorong secara konvektif dalam larutan hidrotermal. Pengendapan mineral biasanya disebabkan oleh pendinginan larutan hidrotermal,

 

Sumber :

https://www.cliffsnotes.com/study-guides/geology/metamorphic-rocks/hydrothermal-rocks

https://www.geologyin.com/2014/11/veins-and-hydrothermal-deposits.html

https://alvathea.wordpress.com/discussion/istilah-istilah-geologi/

http://earthsci.org/mineral/mindep/hydrothermal/hydrothermal.html

 

 

Minggu, 08 Mei 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

 

Salar De Uyuni

Pernahkah kamu melihat potret pemandangan yang menakjubkan seperti langit dan daratan yang menyatu seperti layaknya cermin? gambaran tersebut bisa jadi merupakan salah satu fenomena alam yang dikenal dengan nama Salar de Uyuni.

Salar De Uyuni atau dikenal dengan nama lain yaitu Salar de Tunupa adalah dataran atau gurun garam terluas di dunia yang terletak di daerah Potosi dan Oruro, Bolivia bagian tenggara, dekat dengan puncak pegunungan Andes di ketinggian 3650 m atau sekitar 12.000 kaki di atas permukaan air laut. Tidak salah jika Salar de Uyuni dijuluki sebagai dataran garam terbesar di dunia karena luasnya sendiri mencapai 10.582 km. Tidak seperti gurun pasir yang memiliki jumlah pasir tidak terhingga, Salar de Uyuni dipenuhi oleh garam yang diperkirakan mencapai 10 milyar ton, sehingga tidak heran jika Salar de Uyuni disebut sebagai gurun garam Uyuni. Lalu bagaimana daratan garam ini bisa terjadi?

Salar de Uyuni terbentuk sekitar 40.000 tahun yang lalu di altiplano atau dataran tinggi. Dahulu dataran ini merupakan sisa-sisa danau pada zaman prasejarah yang bernama danau Michin. Lalu apa itu danau Michin? Danau Michin merupakan danau yang dikategorikan sebagai danau terbesar di masa prasejarah. Ketika danau tersebut mengering akibat tidak adanya sistem drainase air, danau tersebut menguap dan menyisakan tumpukan garam dan menjadi gurun garam. Hingga saat ini hanya tersisa 2 gurun garam, yaitu Salar de Coipasa dan yang paling besar yaitu Salar de Uyuni. Pada proses pengeringannya, di bawah permukaan Salar de Uyuni, menciptakan danau air garam jenuh dengan ketinggian sekitar 2-20 meter.

Danau ini ditutupi oleh kumpulan garam padat yang akhirnya membentuk dataran garam yang luas. Karena struktur permukaannya yang datar dan area lokasi yang luas, dataran ini kerap dijadikan rute utama transportasi menuju dataran tinggi di Bolivia.

Selain penjelasan ilmiah tentang terbentuknya Salar de Uyuni, terdapat pula cerita legenda di daerah tersebut. Cerita rakyat atau legenda itu dibawakan dengan bahasa asli dan resmi Bolivia, yaitu Ayamara. Cerita itu mengisahkan tentang gunung-gunung yang mengelilingi dataran atau gurun garam Salar de Uyuni yaitu Kusina, Kusku dan Tunupa. Pada masa lalu nama-nama itu dipercaya merupakan orang-orang raksasa yang mendiami daerah tersebut. Tunupa dan Kusku merupakan sepasang suami istri namun saat itu Kusku justru mengkhianati istrinya yaitu Tunupa, karena adanya perempuan lain bernama Kusina. Tunupa sangat sedih dan menangis hingga menciptakan genangan air yang sangat luas hingga membentuk danau dan saat ini dikenal sebagai dataran garam Salar de Uyuni.

Dataran garam ini mengelilingi sebuah pulau yakni pulau Incahuasi yang menjadi titik tertinggi di wilayah tersebut. Pulau tersebut sangat menarik karena ditutupi oleh tumbuhan kaktus raksasa (Trichoreus cactus) berusia sekitar 700 tahun dan setinggi 10 m. Pulau Incahuasi digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi suku Inca yang akan menyebrangi danau Ilama untuk memperdagangkan barang-barang di Chili dan seterusnya. Terletak di sisa-sisa pegunungan berapi menjadikan Pulau Incahuasi memiliki struktur tanah berupa bebatuan basalt dan regolith. Selan itu, pulau tersebut juga dapat ditemukan sisa-sisa kerang dan bisa menjadi bukti bahwa dataran garam yang luas saat ini dulunya merupakan lautan yang penuh dengan kehidupan. Namun, pulau tersebut tidak dapat diakses selama musim hujan.

Nah jika kamu tertarik berkunjung ke Salar De Uyuni ini, maka kamu bisa memilih dua musim yang memiliki pemandangan yang berbeda-beda. Jika Anda ingin melihat efek cermin yang luar biasa di dataran garam, maka waktu terbaik untuk berkunjung adalah selama musim hujan (desember-april). Hujan yang turun dan menggenangi padang garam menjadikannya bagaikan cermin langit raksasa. Air yang menggenangi bisa memantulkan semua di cakralawa. Seperti pergunungan Andes, awan putih hingga burung.Musim kemarau (Mei hingga November) memberikan kesempatan untuk memotret beberapa foto sudut pandang unik dengan menjelajah ke tempat-tempat yang sulit dijangkau selama musim hujan.

 

Sumber :

https://www.rainbowtours.co.uk/blog/the-worlds-largest-salt-flat-salar-de-uyuni-bolivia/

https://www.britannica.com/place/Uyuni-Salt-Flat

https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/fenomena-salar-de-uyuni

 

RUBRIK GEOSCIENCE

  SALAR DE UYUMI             Apa sih salar de uyumi? Salar de Uyuni adalah dataran garam terbesar di dunia yang terletak di barat daya Bol...