Senin, 01 Agustus 2022

RUBRIK GEOSCIENCE

 The Eye of the Sahara

            Apa yang dapat kamu perhatikan dari gambar diatas? Pasti kamu melihat pemandangan berupa pusaran seperti mata bukan? Nah benar, perkenalkan fenomena geologis satu ini yaitu Blue Eye of the Sahara. Fenomena ini juga dikenal sebagai Richat Structure atau Guelb er Richat, yang merupakan formasi geologis di Gurun Sahara yang menyerupai bullseye yang sangat besar. Formasi ini membentang di wilayah gurun seluas 40 kilometer di negara Mauritania. 

            Fenomena ini diketahui pertama kali saat NASA melakukan operasi Gemini IV, sebuah proyek penyisiran luar angkasa pada tahun 1965. Ahli geologi awalnya percaya bahwa Mata Sahara adalah kawah tumbukan, yang tercipta ketika sebuah benda dari luar angkasa menabrak permukaan. Namun ada beberapa teori lain yang menyatakan asal usul Blue Eye of the Sahara ini. Salah satu nya yaitu teori bahwa Jutaan tahun yang lalu aktivitas vulkanik dari jauh di bawah permukaan bumi mengangkat seluruh lanskap di sekitar Mata. Daerah-daerah ini bukanlah gurun pasir, seperti sekarang ini. Sebaliknya, mereka mungkin jauh lebih beriklim sedang, dengan air yang mengalir berlimpah. Batuan pasir berlapis diendapkan oleh angin bertiup dan di dasar danau dan sungai selama beriklim sedang. Aliran vulkanik bawah permukaan akhirnya mendorong lapisan batupasir dan batuan lainnya di atasnya. Setelah vulkanisme mereda, erosi angin dan air mulai menggerogoti lapisan kubah batu. Wilayah itu mulai menetap dan runtuh dengan sendirinya, menciptakan fitur "mata" yang kira-kira melingkar.

Nah Saat ini, ahli geologi dapat menemukan beberapa jenis batuan beku di area Blue Eye of the Sahara ini, termasuk kimberlite, carbonatites, basal hitam, dan riolit. Dari beberapa jenis batuan purba yang ada disekitar fenomena ini juga ahli geologi menyimpulkan bahwa pembentukan Blue Eye of the Sahara ini terjadi pada saat superbenua Pangea mulai terpisah.

Pada awal ditemukannya fenomena ini terdapat kubah pada bagian tengah. Kubah ini terbentuk ketika era Pleistosen hingga pertengahan Holosen yakni sekitar 15000 hingga 8000 tahun lalu. Yang mana lipatan pada lapisan ini membentuk kedalaman antara 3-4 meter. Bagian tengah Mata Sahara merupakan lapisan tertua dikarenakan magma telah naik lebih dahulu kemudian mengeras. Sedangkan, semakin ke tepi, lapisan tersebut semakin berumur muda. Namun saat ini kubah tersebut sudah hilang dikarenakan adanya pengikisan dari air dan angin yang disebut sebagai proses alterasi hidrotermal yang menyebabkan lapisan batuan menjadi rata.

Sumber :

https://geologyscience.com/gallery/eye-of-the-sahara-or-richat-structure/

https://www.guideku.com/travel/2019/04/27/080000/manusia-bisa-tewas-di-sini-menyibak-misteri-the-eye-of-sahara-di-afrika

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/19/100200123/apa-itu-mata-sahara-fenomena-pusaran-raksasa-di-barat-laut-afrika-?page=all

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RUBRIK GEOSCIENCE

  SALAR DE UYUMI             Apa sih salar de uyumi? Salar de Uyuni adalah dataran garam terbesar di dunia yang terletak di barat daya Bol...