Rabu, 22 Juli 2020

RUBRIK GEOSCIENCE

Tsunami Di Aceh Pernah Terjadi Ribuan Tahun

                                                       Lalu? Benarkah?




Tsunami (
津波, "ombak besar di pelabuhan") adalah gelombang air besar yang  diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini   membentuk  yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.  Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga  tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.
7.400 tahun lalu, Aceh memiliki catatan sejarah pernah dilanda tsunami seperti tragedi 26 Desember 2004 yang meluluhlantakkan sebagian daratan aceh. Bukti emperisnya ada di gua Ek Lentie di Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.

Guha Ek Luntie bukan hanya sebuah lubang besar yang terbentuk secara alamiah,karena Dari dalam Guha Ek Luntie lah terungkap, bahwa bencana tsunami di Aceh adalah bencana yang telah terjadi sejak ribuan  tahun silam dan peristiwa itu berulang,Hal itu terungkap setelah para pakar meneliti lapisan-lapisan tanah dan pasir atau endapan lumpur di dalamnya. Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan secara profesional dan ilmiah membuktikan, bahwa lapisan itu berasal dari gelombang tsunami di masa lampau.Tim peneliti menemukan adanya 14 lapisan endapan lumpur yang memiliki umur berbeda-beda. Endapan itu membuktikan,tsunami yang pernah melanda Aceh bukan hanya pada 26 desember 2004, tetapi juga pernah terjadi sekitar tahun 900, 1349, 1450, 1797, 1833 dan 1907.


Kondisi di Dalam Guha Ek Luntie

Jadi setiap kali tsunami mengempas daratan,material dasar laut,termasuk serpihan fosil cangkang biota,terseret masuk ke gua .Endapan pasir yang tertumpuk di dasar gua kemudiantertutup guyuran guano(kotoran kelelawar) dan mengeras selama ribuan tahun.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, mengapresiasi penelitian yang dilakukan di gua yang menyimpan jejak tsunami purba. BPBA pada tahun ini sedang melakukan pembebasan lahan warga di sekitar Gua Ek Leuntie untuk menjadikan kawasan itu sebagai geopark tsunami purba. 


Note:
Geopark merupakan sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi termasuk juga arkeologi,ekologi serta warisan budaya yang dikelola untuk melindungi warisan geologi,mengambil manfaat darinya dan juga untuk dikembangkan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RUBRIK GEOSCIENCE

  SALAR DE UYUMI             Apa sih salar de uyumi? Salar de Uyuni adalah dataran garam terbesar di dunia yang terletak di barat daya Bol...