Mineral Pembentuk Batuan
Taukah kamu berapa jumlah
mineral yang telah diindentifikasi oleh para ilmuan? Para ilmuan telah
mengidentifikasi lebih dari 4.000 mineral yang berbeda. Sekelompok kecil
mineral membentuk hampir 90% dari batuan penyusun kerak bumi. Mineral-mineral
tersebut disebut sebagai mineral pembentuk batuan atau rock forming minerals.
Kelimpahan dan keragaman
mineral tergantung pada kelimpahan unsur-unsur penyusunnya di kerak
bumi. Delapan elemen membentuk 98% kerak bumi: oksigen, silikon,
aluminium, besi, magnesium, kalsium, natrium, dan kalium. Komposisi
mineral yang dibentuk oleh proses beku secara langsung dikendalikan oleh kimia
tubuh induknya. Misalnya, magma yang kaya zat besi dan magnesium akan
membentuk mineral seperti olivin dan
piroksen (seperti yang ditemukan di basal). Magma yang lebih kaya akan
silikon akan membentuk lebih banyak mineral kaya silika seperti feldspar dan
kuarsa (seperti yang ditemukan pada granit). Tidak mungkin bahwa mineral
akan ditemukan dalam batuan dengan kimia curah yang berbeda tidak seperti
miliknya; sehingga tidak mungkin andalusit (Al2SiO5)
akan ditemukan dalam batuan yang miskin aluminium seperti kuarsit
Untuk
dianggap sebagai mineral pembentuk batuan biasa, suatu mineral harus:
·
menjadi salah satu
mineral yang paling melimpah di kerak bumi;
·
merupakan salah satu
mineral asli yang ada pada saat pembentukan batuan kerak; dan,
·
menjadi mineral penting
dalam menentukan klasifikasi suatu batuan.
Mineral yang mudah
memenuhi kriteria ini meliputi: plagioklas feldspar, alkali feldspars, kuarsa,
piroksen, amfibol, mika, clay, olivin, kalsit, dan dolomit.
Mineral
pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat, yaitu:
1.
Mineral Silikat
Hampir 90 % mineral
pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara
silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar,
maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir
100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan
bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan
malihan.
2.
Mineral oksida
Terbentuk sebagai
akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih
sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding
mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur
yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan
aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum
(Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
3.
Mineral sulfida
Merupakan mineral
hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang),
seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari mineral
sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih,
seperti “pirit” (FeS3), “chalcocite” (Cu2S), “galena” (PbS), dan “sphalerit”
(ZnS).
4.
Mineral karbonat dan
sulfat
Merupakan
persenyawaan dengan ion (CO3)2−, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan
dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”.
Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.
Sumber :
https://geology.com/minerals/rock-forming-minerals/
https://geologyglasgow.org.uk/local-rocks/rock-forming-minerals/
http://tambangunp.blogspot.com/2013/02/sifat-kimiawi-mineral.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar