Sabtu, 29 Juli 2023

RUBRIK GEOSCIENCE

 

Rubrik 8

Terbentuknya Mata Air Panas

            Mata air panas atau hot spring adalah suatu mata air geothermal atau yang berasal dari panas bumi dalam hal ini berasal dari kerak bumi merambat naik ke atas permukaan tanah. Tidak semua tempat memiliki mata air panas yang sama, sehingga ada berbagai macam atau variasi dari mata air panas jika dilihat dari segi ukuran, volume air hingga suhu air apakah hangat atau panas.

            Mata air panas juga dapat diartikan sebagai mata air yang berasal atau dihasilkan dari keluarnya air tanah dari dalam kerak bumi yang telah mengalami pemanasan secara geotermal sebelumnya. Biasanya air tanah yang dikeluarkan memiliki suhu di atas suhu tubuh normal manusia yaitu 37o celcius, akan tetapi tidak jarang jika beberapa mata air panas memiliki suhu di atas suhu titik didih air. Mata air panas tidak hanya terdapat di daratan saja, tetapi juga bisa ditemukan di dasar laut ataupun di kedalaman samudra.

            Karena suhu dari mata air cukup tinggi, sehingga mampu mencairkan beberapa batuan di sekitar dan menjadikan mata air panas tersebut mengadung kadar mineral yang cukup tinggi seperti sulfur, kalsium, radium dan lain sebagainya. Meskipun air yang dihasilkan panas, ternyata beberapa mata air panas memiliki suhu yang aman untuk digunakan berendam oleh beberapa orang. Tidak heran jika ada banyak mata air panas yang dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi ataupun pengobatan karena kandungan mineral yang terdapat di dalam air panas tersebut.

Bagaimana Proses Terbentuknya Mata Air Panas?

            Jika dilihat dari proses terjadinya, mata air panas terbagi atas dua jenis yaitu mata air yang berasal dari tenaga non gravitasi dan mata air yang berasal dari tenaga gravitasi. Mata air panas yang dihasilkan oleh tenaga non gravitasi dapat berupa mata air celah, mata air hangat, mata air vulkanis, dan juga mata air panas itu sendiri. Secara umum terbentuknya mata air panas terjadi saat adanya air hujan atau air tanah yang mengalami proses pemanasan oleh magma yang berada di bawah permukaan bumi. Adanya celah atau patahan pada permukaan bumi menyebabkan air tersebut masuk ke dalam hingga sampai pada lapisan mantel bumi. Di sinilah air tersebut mengalami proses pemanasan saat bersentukan dengan batuan panas.


            Tidak sampai di sini saja, adanya tekanan dari dalam bumi membuat air panas tersebut bergerak ke atas dengan melewati celah dan patahan. Tekanan yang dihasilkan tidaklah kecil, hal ini  juga mempengaruhi seberapa cepat dan jauh air panas tersebut mengalir nantinya. Mata air panas yang keluar biasanya berada tidak jauh dari kawasan gunung berapi.

         Untuk air panas yang berada di sekitar gunung berapi biasanya mengalami pemanasan oleh magma. Sehingga air yang dihasilkan sangat panas dan bertekanan kuat, bahkan dapat menyembur ke permukaan bumi dan lebih dikenal dengan sebutan geyser. Akan tetapi, jika telah sampai ke permukaan hanya dalam wujud uap air saja, hal ini disebut dengan fumarol. Sedangkan jika mata air panas yang keluar bercampur dengan lumpur atau tanah liat, maka daerah tersebut dinamakan dengan kubangan lumpur panas. Terkadang warna, bau, serta khasiat dari mata air panas akan berbeda – beda di setiap tempat, hal ini disebabkan dari jenis kandungan mineral yang terdapat di dalam air panas itu sendiri.

Referensi

https://www.geologinesia.com/mata-air-panas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RUBRIK GEOSCIENCE

  SALAR DE UYUMI             Apa sih salar de uyumi? Salar de Uyuni adalah dataran garam terbesar di dunia yang terletak di barat daya Bol...