Kompas
Geologi
Dalam
mendapatkan data lapangan geologi, seorang geologist haruslah mampu menguasai
alat-alat yang digunakan pada saat di lapangan. Salah satu alat yang digunakan
yakni kompas geologi.
Kompas
adalah alat navigasi untuk menentukan
arah mata angin berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan
dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas berasal dari
bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas sendiri sudah dikenal
sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang
dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Pada umumnya kompas terdiri dari dua jenis kompas, yaitu kompas bidik (misalnya kompas
prisma) dan kompas
orienteering (misalnya kompas silva). Kompas bidik mudah
untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur
derajat dan penggaris. Kompas silva kurang akurat jika dipakai untuk membidik,
tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta. Kompas yang
baik pada ujungnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam keadaan gelap
Tidak
seperti kompas pada umumnya, kompas geologi memiliki beberapa fungsi khusus
yaitu selain mengukur arah mata angin, kompas geologi juga dapat digunakan
untuk mengukur kedudukan suatu bidang atau garis. Keunikan kompas geologi berada
pada penunjukkan arah mata angin E dan W yang terbalik dengan posisi mata angin
sebenarnya. Hal ini dikarenakan saat
penggunaan kompas geologi lebih sering menggunakan kaca pemantul (mirror) pada
saat pengamatan suatu obyek.
Adapun bagian-bagian dari kompas geologi yakni :
1.
Jarum magnet
Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi,
yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) sampai 360o, tertulis berlawanan dengan arah perputaran jarum
jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai
90o pada arah timur (E) dan barat (W)
2.
Lingkaran pembagian derajat (graduated
circle)
Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi,
yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0o pada
arah utara (N) sampai 360o, tertulis berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat dimulai 0o pada
arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90o pada arah timur
(E) dan barat (W).
3.
Klinometer
Yaitu bagian kompas untuk mengukur besarnya kecondongan atau
kemiringan suatu bidang atau lereng. Letaknya di bagian dasar kompas dan
dilengkapi dengan gelembung pengatur horizontal dan pembagian skala.
4.
Mata lembu (Bull’s eye) adalah untuk
mengukur kemenerusan/ jurus/ strike lereng.
5.
Pengatur arah
Sumber :
http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2011/11/kompas-geologi-dan-cara-penggunaannya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompas