Medan karst
Bentang alam karst merupakan
kawasan yang terdiri dari batuan kapur yang berpori sehingga air dipermukaan
tanah selalu merembes dan mengalir masuk ke dalam tanah. Daerah ini dibentuk
terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. Ciri morfologi dari
bentang alam karst adalah adalah terdapatnya cekungan-cekungan tertutup
(doline, uvala), gua, lembah buta, lembah kering, dan bukit sisa yang berbentuk
kerucut atau menara. Ciri-ciri spesifik dari kondisi hidrologi karst adalah
terdapatnya jaringan sungai bawah tanah, telaga, langkanya atau tidak terdapatnya
sungai permukaan, dan terdapatnya mataair yang besar (Sweeting, 1972; Trudgill,
1985; White, 1985; Ford dan Williams, 1989;
Gielison, 1996).
Proses terbentuknya medan karst
diawali dengan adanya tabrakan antar lempeng yang menyebabkan adanya gaya
tektonik dan pada akhirnya menyebabkan sedimentasi atau sisa hewan dan tumbuhan
yang mengandung kapur terangkat dari dasar laut (atau dari dalam bumi) menuju ke
permukaan. Bagian yang terangkat ke permukaan itu kemudian berbentuk gugusan
bukit batu kapur (gamping) di permukaan laut. Ada juga yang tidak sepenuhnya
mencuat ke permukaan dan tertutupi oleh permukaan
tanah (endokarst). Pencuatan ke permukaan bumi ini kemudian membentuk sistem
karst dan mengikuti pelarutan dari unsur
lainnya. Kemudian terbentuk sistem tersendiri, mulai terbentuknya perbukitan
hingga lembah. Di bagian bawahnya memiliki sistem lain yang saling terhubung
dangan sistem di permukaannya.
Kawasan karst merupakan bentang
alam yang tidak dapat diperbaharui, jadi sudah semestinya kita sebagai warga
Indonesia menjaganya dengan baik, agar tidak ada tangan-tangan jahil yang
berani merusaknya, karena jika suatu ekosistem terganggu maka ekosistem yang
lainnya juga turut merasakan dampaknya.
Sumber :
https://lokadata.id/artikel/ekosistem-kawasan-karst-tak-tergantikan
http://ksdae.menlhk.go.id/info/1104/the-spectacular-tower-karst.html
https://lokadata.id/artikel/kawasan-karst-bukan-hanya-soal-gamping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar