Mengenal Penyebab Gempa di Tapanuli Utara
Taukah kamu kejadian yang baru terjadi di Tapanuli Utara?
Ya tepat pada hari sabtu tanggal 1 oktober 2022 dini hari telah terjadi gempa
bumi berkekuatan M 6,0 yang menguncang kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara
pada pukul 02.28 WIB. Hasil monitoring BMKG hingga pukul 04.05 WIB pun
menunjukkan adanya 24 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitude terbesar M
5,1 dan magnitude terkecil M 2,5. Gempa bumi ini terjadi di daratan sehingga
menyebabkan banyak bangunan yang mengalami kerusakan dan kepanikan masyarakat
sekitar.
Lalu apasih sebenarnya penyebab dari gempa bumi di
tapanuli utara ini? Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman gempa
yakni 10 km dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan GFZ
Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatra
pada Segmen Renun dengan mekanisme pergeseran sesar mendatar menganan (dextral
strike-slip) berarah barat laut – tenggara dengan kedudukan N 143 E, dip
76 dan slip 166. Diperkuat dengan penjelasan morfologi daerah sekitar pusat
gempa bumi merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan
lembah. Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa
batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan
gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan
gunung api muda dan endapan aluvial sungai. Sebagian batuan berumur Pra Tersier
dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur
Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas,
belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan
gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal
yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi
gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan
tinggi.
Nah lalu apasih sesar Sumatra itu dan mengapa daerah
tersebut rawan akan gempa bumi? Sesar Sumatra atau dikenal dengan sesar
semangko adalah patahan yang memotong Pulau Sumatera mulai dari Aceh hingga
Teluk Semangka di Lampung yang menghasilkan pegunungan barisan. Sesar ini
merupakan tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng IndoAustralia dan
memiliki panjang 1.900 km. Patahan Sumatera ini terbagi atas 20 segmen dengan
panjang masing-masing segmen 60 sampai 200 kilometer. Segmen ini disebut juga
dengan sesar minor. Sesar Sumatera ini merupakan sesar yang sangat aktif
ditandai dengan mekanisme pergerakan yang relative mendatar menganan dengan
kecepatan relative 6 sampai 7 cm per tahun.
Sumber :